Dongeng Bersama Paman Gery : Pangeran Kelinci

Aimee Mihardja merupakan anak muda kreatif dan inspiratif yang akan bergandengan tangan dengan YKAI untuk kesembuhan dan senyum ceria anak-anak Indonesia.

 

Menurut Aimee anak yang menderita penyakit kanker itu sangat membutuhkan banyak support dari luar maupun dari dalam, oleh karena itu ia tergerak untuk membantu mereka semua melalui YKAI dengan program baru yang dibuatnya.

 

Dengan keadaan pandemi saat ini Aimee berpikir bahwa beberapa hal bisa dilakukan secara personal dengan melalui media benda disekitar kita yang dapat dijadikan karya seni yang berguna.

 

Aimee mengajak kita semua untuk mengapresiasi karya-karya yang telah dibuatnya bersama adik-adik penderita kanker dalam bentuk lukisan seperti sarung bantal, botol tumblr, notebook, kaos, tas, dan masih banyak benda yang akan mempunyai nilai jual lainnya.

 

Setiap hari ada banyak anak yang terkena kanker dan itu membuat banyaknya keperluan dengan biaya tinggi yang tidak bisa  ditanggung sendiri dan sangat membutuhkan bantuan kalian agar  lebih peduli lagi terhadap mereka yang membutuhkan.

 

Salah satu program YKAI yaitu menyediakan transportasi JABODETABEK antar jemput bagi anak yang akan melakukan pengobatan atau kemoterapi di rumah sakit yang dituju. Dan juga berupa obat-obatan yang sekiranya sulit mereka dapatkan karena terhalangnya kesulitan ekonomi.

 

YKAI juga mempunyai program ‘Senyum Anak Sehat Indonesia’ yang memiliki motto bahwa setiap anak penderita kanker berhak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang layak, dengan melalui kita sebagai perantara yang berada dibelakang anak-anak bisa memberikan kesempatan untuk mereka bisa sehat dan sembuh. Tentu ini tugas buat kita semua supaya bisa mengajak  masyarakat terutama dari kalangan muda supaya bisa lebih peduli lagi dengan anak-anak kanker khususnya. Karena keterpudialaan harus disuarakan apapun bentuknya.

 

Beberapa karya yang sudah dibuat adik-adik YKAI bisa kita apresiasikan sebagai bentuk kepeduliaan kita agar mereka merasa senang dan tetap semangat. Karena meskipun dalam keadaan sakit dan lemah mereka mampu membuat karya seni yang indah. Dan merchandise ini dapat kita beli sebagai bentuk support kita agar mereka tetap bermimpi dan menghasilkan karya-karya indah lainnya.

 

Mereka sudah melukis dengan baik dan itu sesuatu yang luar biasa karena kerja keras dan usaha mereka untuk bisa mewujudkan karya seni itu, apalagi dengan keadaan mereka yang sedang sakit

 

Untuk selanjutnya yang belum terealisasikan Aimee akan mengembangkan sebuah tote bag yang lebih besar dan bisa dinikmati oleh kita semua, dengan 70% hasil yang diperoleh dari penjualan akan disumbangkan untuk YKAI.

 

Meskipun Aimee akan melanjutkan study-nya diluar negeri tetapi program ini akan tetap berlanjut nantinya dengan hal-hal yang akan dikembangkan baru lagi. Merchandise ini dapat dibeli dengan menghubungi YKAI atau Aimee sendiri dengan menghubungin nomor telepon yang tertera pada bio instagram @kankeranakindonesia atau @aimthelabel.

 

Kita bisa belajar bahwa talenta yang tuhan berikan dapat berguna untuk kebaikan bagi banyak orang, dan bahwa hidup ini bukan hanya untuk kita sendiri, namun bagaimana kita bisa berbagi kasih, berempati, dan melakukan hal yang kita bisa melalui cara sederhana.

 

Pesan Aimee yang bisa menjadi motivasi buat kita adalah ia berkata “Untuk adik-adik teruslah berkarya, tuhan memberikan kalian semua talenta yang harus kalian asah. Small Hands Big Dreamwalaupun tangan-tangan mereka kecil tetapi mereka  dapat membuat mimpi yang besar.”

 

 

 

Talkshow bersama Aimee (Small Hands, Big Dream)

Aimee Mihardja merupakan anak muda kreatif dan inspiratif yang akan bergandengan tangan dengan YKAI untuk kesembuhan dan senyum ceria anak-anak Indonesia.

 

Menurut Aimee anak yang menderita penyakit kanker itu sangat membutuhkan banyak support dari luar maupun dari dalam, oleh karena itu ia tergerak untuk membantu mereka semua melalui YKAI dengan program baru yang dibuatnya.

 

Dengan keadaan pandemi saat ini Aimee berpikir bahwa beberapa hal bisa dilakukan secara personal dengan melalui media benda disekitar kita yang dapat dijadikan karya seni yang berguna.

 

Aimee mengajak kita semua untuk mengapresiasi karya-karya yang telah dibuatnya bersama adik-adik penderita kanker dalam bentuk lukisan seperti sarung bantal, botol tumblr, notebook, kaos, tas, dan masih banyak benda yang akan mempunyai nilai jual lainnya.

 

Setiap hari ada banyak anak yang terkena kanker dan itu membuat banyaknya keperluan dengan biaya tinggi yang tidak bisa  ditanggung sendiri dan sangat membutuhkan bantuan kalian agar  lebih peduli lagi terhadap mereka yang membutuhkan.

 

Salah satu program YKAI yaitu menyediakan transportasi JABODETABEK antar jemput bagi anak yang akan melakukan pengobatan atau kemoterapi di rumah sakit yang dituju. Dan juga berupa obat-obatan yang sekiranya sulit mereka dapatkan karena terhalangnya kesulitan ekonomi.

 

YKAI juga mempunyai program ‘Senyum Anak Sehat Indonesia’ yang memiliki motto bahwa setiap anak penderita kanker berhak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang layak, dengan melalui kita sebagai perantara yang berada dibelakang anak-anak bisa memberikan kesempatan untuk mereka bisa sehat dan sembuh. Tentu ini tugas buat kita semua supaya bisa mengajak  masyarakat terutama dari kalangan muda supaya bisa lebih peduli lagi dengan anak-anak kanker khususnya. Karena keterpudialaan harus disuarakan apapun bentuknya.

 

Beberapa karya yang sudah dibuat adik-adik YKAI bisa kita apresiasikan sebagai bentuk kepeduliaan kita agar mereka merasa senang dan tetap semangat. Karena meskipun dalam keadaan sakit dan lemah mereka mampu membuat karya seni yang indah. Dan merchandise ini dapat kita beli sebagai bentuk support kita agar mereka tetap bermimpi dan menghasilkan karya-karya indah lainnya.

 

Mereka sudah melukis dengan baik dan itu sesuatu yang luar biasa karena kerja keras dan usaha mereka untuk bisa mewujudkan karya seni itu, apalagi dengan keadaan mereka yang sedang sakit

 

Untuk selanjutnya yang belum terealisasikan Aimee akan mengembangkan sebuah tote bag yang lebih besar dan bisa dinikmati oleh kita semua, dengan 70% hasil yang diperoleh dari penjualan akan disumbangkan untuk YKAI.

 

Meskipun Aimee akan melanjutkan study-nya diluar negeri tetapi program ini akan tetap berlanjut nantinya dengan hal-hal yang akan dikembangkan baru lagi. Merchandise ini dapat dibeli dengan menghubungi YKAI atau Aimee sendiri dengan menghubungin nomor telepon yang tertera pada bio instagram @kankeranakindonesia atau @aimthelabel.

 

Kita bisa belajar bahwa talenta yang tuhan berikan dapat berguna untuk kebaikan bagi banyak orang, dan bahwa hidup ini bukan hanya untuk kita sendiri, namun bagaimana kita bisa berbagi kasih, berempati, dan melakukan hal yang kita bisa melalui cara sederhana.

 

Pesan Aimee yang bisa menjadi motivasi buat kita adalah ia berkata “Untuk adik-adik teruslah berkarya, tuhan memberikan kalian semua talenta yang harus kalian asah. Small Hands Big Dreamwalaupun tangan-tangan mereka kecil tetapi mereka  dapat membuat mimpi yang besar.”

 

 

 

Talkshow bersama Prof. Ari Fahrial Syam : Vaksinasi COVID-19

Dalam upaya memperingati hari Kanker Anak Internasional, Dr. Dina dari Yayasan Kanker Anak Indonesia mengadakan talkshow bersama Prof. Ari Fahrial Syam yang merupakan guru besar di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dan saat ini sedang menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia periode 2017-2021. 

Topik yang dibahas pada talkshow kali ini yaitu mengenai Vaksinasi COVID-19.

Seperti yang kita ketahui, virus ini sudah menyebar hampir satu tahun yang lalu dan telah merenggut banyak sekali nyawa, tidak hanya di Indonesia tetapi hampir di seluruh dunia terkena dampak dari virus corona. Saat pertama kali vaksin tiba di Indonesia pada tanggal 13 Januari 2021, orang pertama yang melakukan penyuntikan vaksin adalah Presiden Joko Widodo, kemudian dilanjutkan ke beberapa golongan masyarakat tertentu.

Pengertian dari vaksin itu sendiri adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Proses dari vaksinasi biasanya dengan cara memasukkan vaksin (suntikan/lewat mulut) kedalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun dan akhirnya kebal terhadap penyakit menular.

Merujuk pada hal tersebut, Prof. Ari mengatakan vaksin yang baru saja tiba di Indonesia ini masih dalam tahap uji klinik dan sedang memasuki uji tahap ke empat setelah lulus di tahap sebelumnya, yang artinya ampuh atau tidaknya vaksin SINOVAC kembali kepada antibodi di dalam tubuh kita masing-masing. Pemerintah dan seluruh anggota yang menangani kasus ini berharap agar virus corona tidak bermutasi menjadi virus baru, karena ini juga yang memengaruhi pertanyaan masyarakat mengapa masih bisa tertular COVID-19 padahal sudah disuntikkan vaksin.

 

Pemerintah belum bisa menjamin dengan pemakaian vaksin SINOVAC kita akan seratus persen bersih dari penularan virus tersebut. Tetapi, pemerintah berani menjamin bahwa vaksin ini aman digunakan untuk masyarakat. Efek samping dari pemakaian vaksin ini masih belum signifikan, ada yang menyebutkan bahwa setelah disuntikkan vaksin maka di baagian tangan akan terasa pegal-pegal, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa mereka tidak merasakan efek samping apapun setelah melakukan vaksin.

 

Webinar Bersama Pitoyo Peter Hartono, Dr. Eng. Doraemon : Gundam dan Aspirasi Masa Depan

Professor Pitoyo Peter Hartono merupakan salah satu pimpinan proyek Gundam Global Challenge yang membuat robot Gundam raksasa bergerak, beliau juga merupakan profesor bidang jaringan saraf buatan di Department of Mechanics and Information, Chukyo University, Jepang.

Gundam adalah animasi tentang robot yang dirilis pada 1979. Gundam dalam animasi memiliki tinggi 18 meter. Pembuatan Gundam berawal dari Gundam Global Challenge, sebuah pencarian bakat di seluruh dunia, untuk merancang robot Gundam skala penuh setinggi 18 meter dan me mungkinkannya untuk bergerak. “Proyek itu (Gundam Global Challenge) bertujuan untuk menjembatani antara science fiction dan science. hal ini akan banyak melibatkan berbagai bidang ilmu seperti teknik dan unsur seni,” ujar Prof Pitoyo Peter Hartono.

Pada webinar ini (DORAEMON : GUNDAM, DAN ASPIRASI MASA DEPAN) beliau menceritakan awal mula ketertarikannya di dunia robotik.

“untuk saya doraemon lebih dari sebuah robot dia merupakan benda yang sangat cerdas melebihi robot robot yang ada di dunia saat ini misalnya dia datang dari abad 22 yang tentu saja suasananya sangant berbeda dengan abad 20 ini tetapi dia bisa menyesuaikan diri dan bisa berteman dengan nobita dan teman-temannya dia mempunyai kemampuan beradaptasi dengan sangat baik, jadi ini sangat menarik untuk saya, ini juga menjadi motifasi untuk saya untuk belajar dari doraemon” ujar Prof Pitoyo Peter Hartono.

Professor Pitoyo Peter Hartono juga berpresentasi dan memberi pejelasan rinci tentang Origin of Doraemon, Robot History, Compexity of Building Robots , Self Organization in Robotics, beliau juga memberi motivasi pada anak bangsa dengan pola pikir beliau tentang ‘Dream and Realitiy’.

berikut merupakan beberapa Q&A dengan prof Pitoyo Peter Hartono :

Q : Bagaimana cara anak bangsa mendapat inspirasi untuk mau memajukan teknologi yang ada saat ini ?

A : “     menurut saya inspirasi adalah akumulasi dari usaha, jika kita mau membuka mata kita, pikiran kita, menerima hal-hal baru dan tidak pernah berhenti belajar suatu saat pasti akan muncul inspirasi, inspirasi tidak pernah muncul dari nol tetapi inspirasi muncul dari usaha, jika kita tidak mengerti apa-apa inspirasi tidak akan muncul karna itu kita harus selalu bermimpi dan belajar.”

Q : Apakah robot di design untuk menggantikan manusia atau untuk mengkomplimentasikan manusia ?

A : “mungkin dalam beberapa tahun kedepan batas antara manusia semakin tipis contohnya sekarang saya ini menggunakan kacamata ini merupakan alat pembantu bagi saya mungkin tampa ini mungkin saya tidak akan menjadi professor, kacamata bukan bagian dari tubuh saya tetapi merupakan alat pembantu begitu juga pada komponen-komponen robot pada masa depan banyak alat alat yang terintegrasi pada kita dan kita menjadi semacam manusia baru.”

Q : Bagaimana cara anda meyakinkan bahwa robot tidak selalu berdampak buruk ?

A : “sebetulnya banyak persepsi yang berbeda-beda di daerah barat mulanya persepsi robot itu buruk seperti dalam drama Karel Capek bahwa robot adalah musuh manusia, di Jepang sendiri tidak seperti itu banyak robot seperti astro boy dan doraemon mereka semacam teman bagi manusia, dan cara kita mengubah persepsi itu adalah dengan membuat robot kita tidak bisa hanya bicara saja tapi kita harus membuktikan karna itu kita membuat robot.”

Q : Apa saja kendala dan hal tersulit saat membuat robot ?

A : “untuk bisa sukses 1 kali mungkin saya harus gagal 99 kali, cobaan untuk berhenti pasti selalu ada satu-satunya jalan untuk sukses adalah mencoba sampai sukses dan jika kita berhenti saat itu lah kita akan berakhir.”

Prof Pitoyo Peter Hartono juga mengatakan bahwa salah satu tujuan membuat project Gundam Global Challenge ini adalah untuk memberi semangat, berani bermimpi, dan belajar untuk pata pemuda agar bisa merealisasikan mimpi itu menjadi realitas dan juga memotivasi banyak orang di dunia.

“To achieve our dreams, We must learn how Reality works and Learn from it”

­- Prof Pitoyo Peter Hartono

Q and A bersama Takuya Ohsawa

Q&A Bersama Takuya Ohsawa ( I Love Indonesia)

Kali ini kak Dessy Natashia Panjaitan dan sahabat Ykai kedatangan kak Takuya Ohsawa Founder Of WKWK JAPANESE yang ingin berbagi cerita atau pengalamannya, bagaimana dia mencintai Indonesia dan kira-kira hal apa yang bikin dia tertarik dengan Indonesia yaa?.

       Takuya Ohsawa pria asal kota Nagano di Jepang saat ini berkesibukan untuk bekerja, sudah mulai bekerja dari tahun lalu dan telah lulus kuliah. Ada juga beberapa project yang ia lakukan seperti mengajar bahasa Jepang. Takuya Ohsawa sudah pernah datang ke Indonesia 3 kali, tetapi dia merasa perjalanannya ke Indonesia dalam 3 kali masih terasa singkat.

 

 Q:  “Sejak kapan kamu tertarik dan suka Indonesia?”

 A: “2 tahun yang lalu saat aku tinggal di osh dan sekolah bahasa Jepang ada beberapa orang Indonesia, mereka yang mengajarkan aku budaya dan bahasa Indonesia”.

 

     Selama Takuya pergi ke Indonesia dia mengunjungi Bali, Jakarta, Bandung.

  ” Orang-orang Jepang suka Bali banget”, ujarnya. Tempat yang Takuya suka di Bali yaitu ubud.

 

 Q:  “Indonesia kan terkenal akan makanannya kalo Takuya suka makanan apa dari Indonesia?”

 A: “Aku suka indomie, rendang, nasi goreng. Aku kangen makanan Indonesia”.

 

    Dia sangat suka Indomie goreng original dan minuman favorit Indonesia adalah Teh Botol Sosro karena rasa manisnya.

 

 Q: “Hal-hal tentang Indonesia yang Takuya suka apa sih?”

 A: “Yang aku suka dari Indonesia adalah orang-orangnya karena mereka selalu tertawa sepertinya bahagia dan mereka baik, sangat baik”.

 

     Ternyata Takuya juga sangat suka Fiersa Besari penyanyi asal Indonesia dan menyukai salah satu lagu ciptaannya yang berjudul  “Celengan rindu”.

 

     Jadi disini Takuya mencoba menjelaskan apa rencana kegiatan Takuya bersama Ykai.

lalu dia berkata, “aku tertarik sosial masyarakat Indonesia, jadi aku mau membantu Yayasan Kanker Anak Indonesia dan orang-orang yang fighting lalu yang bekerja di sosial masyarakat”.

     Pesan yang disampaikan oleh Takuya untuk adik-adik penyintas kanker, “Semoga kalian sehat selalu dan semoga kalian semua sukses”.

 

   Nah jadi itu tadi cerita dan pengalaman Takuya Ohsawa bagaimana dia bisa mencintai dan tertarik dengan Indonesia yang indah ini akan alam dan budaya nya. 

Webinar Tentang Peduli Pasien Kanker Bersama Puskesmas Ciracas

Jakarta – YKAI, Pada bulan Januari Yayasan Kanker Anak Indonesia mengadakan  Webinar bersama Puskesmas Ciracas. Webinar ini diadakan melalui via zoom dengan diikuti kurang lebih 50 peserta lainnya. Membahas Tips Mengelola Emosi Pasien Kanker dengan pembicara Dian Fatmawati, S.Psi, M.Psi. dan membahas  Resiliensi Selama Kemoterapi Pada Pasien Kanker dengan pembicara Sulastry Pardade.

Membahas Tips Mengelola Pasien Kanker ini sangat bermanfaat untuk pengetahuan orangtua bagaimana mengetahui perasaan anak dengan kanker yang sering muncul. Seperti, menyangkal, marah, nyeri, sedih, takut, tidak semangat, rasa bersalah, kesepian, tertekan dan lainnya. Dan bagaimana cara orangtua bisa mengatasi dan dapat mengelola emosi anak-anaknya yang menderita kanker sehingga anaknya bisa terus bersemangat dan mempunyai kemauan atau harapan untuk terus sembuh.

Pembahasan yang kedua membahas tentang “Resiliensi Selama Kemoterapi Pada Pasien Kanker“, pembahasan ini sangat menambah ilmu untuk kita mengetahui apa itu resiliensi, faktor yang mendukung resiliensi, bagaimana proses terbentuknya resiliensi pada anak dan orangtua dan khususnya resiliensi anak yang menderita kanker. Pembahasan ini bertujuan untuk  orangtua bisa menumbuhkan harapan agar proses kemoterapi dapat terlaksana dengan lancar

 

Webinar tentang Peduli Pasien Kanker bisa ditonton diyoutube chanel Yayasan Kanker Anak Indonesia

 

Link  : 

https://www.youtube.com/watchv=o3PLcjayZO8&list=UU2Wrj3d4W6BrUnli4uH0JMA&index=1&ab_channel=YayasanKankerAnakIndonesia

 

IMG_2093-min

Peformance Angklung (Special Event) : Pesona Angklung with Melvina (Cancer Survivor)

Jakarta – YKAI, pandemi COVID-19 tak menyurutkan para ibu-ibu angklung dari Pesonda Angklung dalam menyambut natal dan tahun baru. 

 

Dengan mempunyai hati yang besar, berasal dari perbedaan agama dan suku ibu-ibu tetap memberikan penampilan yang terbaik terkhususnya Bersama Melvina yang adalah seorang cancer survivior.

 

Di saat yang sama, angklung masa kini menjadi alat musik yang banyak dimainkan para musisi dengan berbagai latar belakang musik dalam kolaborasi dengan alat music lainnya. Intinya, angklung tetap hidup dan eksis sejak dulu hingga kini.

 

Gelaran acaranya berlangsung pada 12,13 dan 17 Desember 2020 North Lobby,

Lokasi Christmas Tree, Gandaria City dan Lobby Wisma KeiaiJl. Jend. Sudirman, Jakarta. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan yaitu menjaga jarak, menggunakan face shield.

Pada 12,13 dan 17 Desember 2020, Pesona Angklung berkolaborasi Bersama anak cancer survivor berusia 14 tahun yang sudah berjuang melawan kanker dan kini ia memiliki motivasi untuk mau menjadi contoh yang baik untuk teman-temannya yang sedang berjuang dalam melawan kanker

 

Niat baik ini sangat disambut dengan baik oleh pihak Gandaria City maupun Wisma Keiai dalam memberikan tempat dan juga mendapatkan apresiasi yang baik oleh tenan-tenan di Wisma Keiai

 

Dengan dukungan dan penampilan dari pesona Angklung dan Melvina semoga ada harapan dan sukacita yang baru dalam menyambut Natal dan Tahun 

 

IMG_7586

Kegiatan Awal Tahun Bersama SMAK Penabur Harapan Indah di RSAB Harapan Kita

Tanggal acara :
11 Januari 2020

Lokasi :
RSAB Harapan Kita

Bersama :
SMAK Penabur Harapan Kita

Peserta :
Anak-anak dengan kanker

Deskripsi / Tujuan Acara :

(11/01) Kebersamaan kami dengan kakak-kakak SMAK Penabur Harapan Indah di hari Sabtu kemarin di RSAB Harkit berlangsung ceria. Kesederhanaan kegiatan ini, berawal dari inisiatif SMAK penabur harapan Indah yang ingin berbagi dan rasa ingin tahu dalam ber-interaksi langsung dengan anak-anak. Bermain mainan lego (blocks), mewarnai, dan membuat kincir dari origami menjadi suatu kenangan tersendiri bagi kakak-kakak dan anak-anak dengan kanker. Ditambah kegiatan ini diiringi kepandaian salah satu kakak dalam bermain gitar juga lho.

Kami ingin mengucapkan terima kasih atas partisipasinya SMAK Penabur Harapan Indah dalam mengembalikan senyum anak-anak dengan kanker. Tidak lupa terima kasih juga atas donasi yang telah diberikan kepada kami dari sumbangan kakak-kakak sekalian. Sampai bertemu di lain waktu!

Play Video
IMG_7520

Kegiatan Awal Tahun di RS Dharmais bersama Lions Club Metteyya Diamond

Tanggal acara :
8 Januari 2020

Lokasi :
RS Dharmais 

Bersama :
Lions Club Metteyya Diamond

Peserta :
Anak-anak dengan kanker 

Deskripsi / Tujuan Acara :

(08/01) Selamat tahun baru semua! Dalam mengawali tahun 2020 kami YKAI bersama dengan Lions Club Jakarta Selatan Centennial Metteyya Diamond melakukan penghiburan untuk melihat senyum semangat 2020 anak-anak dengan kanker di RS Dharmais.

Dalam rangka mendukung program Lions Club International yakni “Peduli Terhadap Childhood Cancer”, mereka mengadakan kegiatan visiting untuk menghibur anak-anak dengan kanker. Kegiatan yang berlangsung sangat menghibur anak-anak beserta para keluarga sehingga suatu kegiatan seperti ini cukup penting dalam mengembalikan senyum mereka. Kami harap di kedepan hari semakin banyak pemerhati yang peduli dalam memperhatikan anak-anak dengan kanker

Penghiburan yang dilakukan dari Lions Club adalah Puppet Show. Anak-anak pejuang kanker RS Dharmais juga sudah menunjukkan betapa antusiasnya ketika kita menghampiri ke tiap-tiap ruangan pasien dan menginformasikan bahwa akan ada puppet show di hari itu. Terima kasih banyak Lions Club Metteyya Diamond! sampai berjumpa lagi ya!

67740911_2784901388190100_7149424430895071232_n

Study links frozen embryo transfer to higher childhood cancer risk

(CNN) Children born after the use of frozen embryo transfer were at higher risk of childhood cancer, according to a new study, but the risk remains low.

The study, published in the medical journal JAMA on Tuesday, looks at babies born in Denmark, a country with one of the highest rates of assisted reproductive technology. In 2018, nearly 10% of all children were born through some form of fertility treatment.
 
Scientists already knew that children born with the help of fertility treatments faced increased health risks. The children are more likely to have a low birth weight, to be born prematurely and to have some birth defects, earlier studies have shown. Less is known about the long-term health consequences of such procedures, the authors said.
 

This study looked at data from the Danish Medical Birth Register, the Danish Cancer Registry, and the Danish Infertility Cohort that included 1,085,172 children born in Denmark between January 1996 and December 31, 2012. Of those children, 2,217 were diagnosed with cancer.

When scientists compared the number of children born to fertile parents with those born using some form of assistance, they noticed an elevated risk of childhood cancers in the cases where frozen embryos were used.
 
Specifically, the rate of childhood cancer was 17.5 per 100,000 for children born to fertile women and 44.4 per 100,000 for children born using frozen embryo transfer.
 
There were no statistically significant cancer associations with the other types of fertility treatments the scientists looked at in this study. The cancer risk wasn’t any higher for children born to parents who used fertility drugs, IVF or intracytoplasmic sperm injection, among other methods.
 
“I think this is interesting and of potential concern, but you have to look at this study in perspective,” said Dr. Jeffrey Goldberg, an OB-GYN and reproductive endocrinologist at Cleveland Clinic who was not involved with the study. “Fortunately, child cancers are pretty rare.
 
“It is something that warrants further evaluation, but there are a couple explanations.”
Goldberg said it’s important to keep in mind that the study started in 1996 and there have been a lot of changes in technology and in protocol in the lab and in the stimulation protocol since then, which could have an impact if the study were run again on more recent data.
 
Women who undergo this procedure using frozen embryos may also be at higher risk if they’re older with older partners, and that can increase cancer risks. If the mother is obese, weight could also pose an increased risk that a child could develop cancer, Goldberg said.
“It kind of raises more questions than it answers,” Goldberg said. “I think it was reasonable to ask the question in the first place in this study.”
 
Most earlier studies did not find an association between cancer and frozen embryos. Although one prior study did see a link, all of the studies were based on much smaller patient populations.
This study had a large number of patients, but it is unclear if the results would be the same if scientists looked at patients from other countries with different racial and ethnic characteristics.
The study is also centered on retrospective data, so researchers weren’t able to ask why there might be an elevated cancer risk with this procedure.
 
Goldberg said parents shouldn’t worry.
 
“A 2.4 fold increase is clinically significant, but these are very small numbers, and this is based on older data going back to ’96 and some of the things here may not be applicable now,” Goldberg said. “I wouldn’t want this to set off alarm bells.”
 
(Source:https://edition.cnn.com/2019/12/10/health/cancer-frozen-embryos-ivf-study/index.html, diakses pada tanggal 11 Desember 2019)